-->

Wednesday, June 29, 2022

Zakat Profesi


Tahun 2022

Zakat profesi termasuk salah satu jenis zakat mal kontemporer yang hukumnya wajib dikeluarkan oleh umat Islam yang mampu dan sudah memenuhi syarat. Dikutip dari baznas.go.id, zakat profesi disebut juga dengan zakat penghasilan. Jadi zakat profesi dapat diartikan sebagai zakat harta yang dikeluarkan berdasarkan pendapatan yang didapatkan oleh seseorang.


Pengertian dan Dalil Zakat Profesi

Zakat profesi adalah zakat yag dikeluarkan dari penghasilan profesi (hasil profesi baik berupa gaji, upah, dll) bila telah mencapai nishabnya. Dalil tentang zakat profesi terdapat pada surat Al-Baqarah ayat 267


 يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَنْفِقُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا كَسَبْتُمْ وَمِمَّا أَخْرَجْنَا لَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ ۖ وَلَا

 تَيَمَّمُوا الْخَبِيثَ مِنْهُ تُنْفِقُونَ وَلَسْتُمْ بِآخِذِيهِ إِلَّا أَنْ تُغْمِضُوا فِيهِ ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ 

غَنِيٌّ حَمِيدٌ


"Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji."



Berdasarkan ayat diatas, profesi atau penghasilan seseorang wajib untuk dikeluarkan zakatnya. Lantas bagaimana ketentuan zakat profesi?



Ketentuan dan Syarat Zakat Profesi

Berikut ketentuan dan syarat dari pelaksanaan zakat profesi
1. Harta dikuasai penuh
2. Hartanya berkembang dan lebih dari kebutuhan pokok
3. Bebas dari hutang
4. Mencapai nishabnya



Nishab dan Haul Zakat Profesi

Nishab zakat profesi adalah 85 gram emas atau setara. Apabila harga emas saat ini bernilai Rp. 1.000.000,- maka nishab harta pendapatannya adalah Rp. 85.000.000,-. Mengenai waktu pengeluaran zakat, ulama berbeda pendapat akan hal ini. Beberapa perbedaan pendapatnya adalah:


1. Pendapat Imam Syafii dan Imam Ahmad, mensyaratkan haul satu tahun terhitung dari kekayaan itu didapat.


2. Pendapat Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan ulama modern seperti Muhammad Abu Zahrah dan Abdul Wahab Khalaf mensyaratkan haul tetapi perhitungannya dari awal dan akhir harta itu diperoleh. Kemudian pada masa satu tahun tersebut harta dijumlahkan dan kalau sudah sampai nasabnya, maka wajib mengeluarkan zakat.


3. Pendapat ulama kontemporer seperti Yusuf Qardhawi tidak mensyaratkan haul, tetapi zakat dikeluarkan langsung ketika mendapatkan harta tersebut. Mereka menqiyaskan dengan zakat pertanian yang dibayarkan pada setiap waktu panen.



#instituttazkia #manajemenbisnissyariah #pascasarjanatazkia #mes #masksy #ekonomisyariah #zma.phd #zul.phd

0 komentar:

Post a Comment

Contact Us

Phone :

+62 853 6010 6206

Address :

Jl. Sempurna Gg. Melati 39,
Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara 20371

Email :

m.rafifdifa@gmail.com