-->

Welcome!

I am Rafif Difa a Student an Organizer a Sociowriter

View Creation Contact Me!

About Me

Student
Organizer
Sociowriter
Hello, I am

Muhammad Rafif Difa

"Yang lebih baik dariku banyak. Tapi yang seperti aku, hanya aku."

Kenalin. Namaku Muhammad Rafif Difa. Kelahiran Medan, 20 Agustus 2001. Mahasiswa Institut Agama Islam Tazkia Bogor, jurusan Bisnis dan Manajemen Syariah. Ikuti terus tulisanku di blog ini. Semoga dapat menginspirasi.

Student

Student college at Tazkia Institute,

Department Sharia Business and Management

Organizer

Founder Tembung Kreatif

Sociowriter

Daily writer

My Blog

Menikmati Kepergianku




Aku tak benar-benar pergi

Aku masih ada disini

Di lubuk hatimu yang paling dalam

Dan akan tetap selalu ada


Bukan karena apa, siapa, atau bagaimana dan seterusnya

Tapi karena aku dan engkau

Karena kita

Ya karena kita ingin selalu bersama

Ada cerita indah yang kita inginkan

Ada kisah yang ingin kita ukir


Sekelilingmu dan sekelilingku mungkin beda

Tapi aku dan engkau sama

Sama-sama ingin sama

Ntah apa yang dapat menyamakan sekeliling kita

Mari kita serahkan kepada Tuhan untuk menyamakannya


Aku teringat pada cinta Qais kepada Layla

Cinta yang membuat Qais menjadi gila

Namun cinta gila tersebut membuat ia abadi melampaui zamannya


Aku juga teringat pada Ummul mukminin, Khadijah dan suaminya manusia mulia, Muhammad.

Keberanian Khadijah menyatakan cintanya pada Muhammad

Membuat semesta pun mencatatkan cintanya


Aku mencoba formula baku dari cinta

Tapi sepertinya memang tak ada susunannya

Hanya saja kuncinya ternyata adalah keberanian


Terakhir, Aku teringat pada kisah Fatimah dan Ali yang tak pernah saling mengumbar cinta

Sayyidah Fatimah yang meminta pada Tuhannya agar ia mampu melupakan Ali kekasih idamannya

Bukan semata-mata karena ia benci, tapi karena ia begitu cinta padanya

Ia takut cintanya pada Ali melupakan cintanya kepada Tuhan Sang Pemilik Cinta


Begitupun ingin dan harapku

Kita berhenti sejenak bukan untuk selamanya

Kita harus menata ulang cinta

Merapikan kembali yang terserak

Membersihkan debu-debu yang menempel

Menjauhkannya dari hal-hal yang merusak


Komunikasi kita mungkin berhenti

Tapi tidak dengan cinta

Ia akan berjalan terus dan terus

Menyemai dan tumbuh

Tumbuh dan berkembang

Berkembang dan bermekaran

Indah bukan?

Ayo sama-sama kita sirami ia dengan kebaikan-kebaikan

Agar segera bermekaran dan sejuk dipandang mata


Ada yang bilang, kalau cinta ingin bertahan maka ia harus bertuhan

Aku ingin melibatkan Tuhan dalam cerita ini

Karena banyak sekali sepertinya aku melupakan Ia

Tuhan, masihkah aku dapat kasih sayangmu


Akhirnya mari sama-sama kita nikmati

Menikmati kisah kita

Bukan perihal pergi atau menetap

Bukan jauh atau dekat

Tapi perihal tumbuh

Cinta yang tumbuh

Membawa kebaikan bagi sekitar

Memberi manfaat pada kita sebagai aktornya


Aku mendoakanmu

Dan akan selalu menjaga

Beban Cinta



Seberat ini kah beban cinta yang harus kuderita

Mungkin itu sebabnya ada yang bilang berani mencinta harus berani menanggung bebannya


Dihinakan

Dikucilkan

Dianggap semuanya adalah kesalahan


Beban cinta mana lagi yang harus kami tanggung

Ahhh, perjalanan masih panjang

Tak ada yang tau ujung beban ini apakah untung atau malah buntung

Tapi sayang seribu sayang kalau harus berakhir buntung

Karena ribuan sayang sudah berikan tak terhitung


Kenapa orang-orang menganggap enteng beban cinta

Adakah mereka punya dalil tentang cinta yang semestinya

Kurasa hanya omong kosong belaka

Karena setiap orang punya jalan cinta masing-masing

Yang tak dapat dipaksakan untuk diterima orang lain

Karena yang lain pun punya jalan cintanya sendiri


Lantas kenapa mereka menghakimi

Kenapa tidak membimbing dengan hati-hati

Kenapa malah menyakiti hati

Menyakiti hati sama dengan menyakiti cinta

Ini kah beban yang harus cinta terima


Terima kasih cinta sudah menambah beban dihidupku

Aku senang dan bahagia

Menjadi kuat karenamu

Menghakimi Cinta



Cintaku dihakimi

Tak bolehkah jika aku menyuka

Salahkah jika aku mencinta

Atau cinta kah yang salah

Bukan aku

Atau orang-orang yang menganggap cinta salah, yang salah

Bukan aku


Cintaku dihakimi

Dipaksa dibunuh

Dipaksa dimusnahkan

Adakah standar baku dalam hal mencinta

Kalau ada, beritahu aku

Jangan menjustifikasi, ku mohon


Cintaku dihakimi

Ada apa dengan orang-orang

Ada apa dengan cinta

Kenapa mereka begitu sensi dengannya

Kenapa cinta begitu sensitif dengan mereka


Cintaku dihakimi

Tak bolehkah aku mencinta

Kalau memang cintaku yang salah

Bagian mana yang salah dari ku mencinta

Kenapa tak mau mereka bina

Malah seenaknya membinasakan


Cintaku dihakimi

Belajar Cinta



Ia pernah bilang, bahwa ia merasa paling beruntung bisa mengenalku. Mungkin sekarang ia akan mengatakan bahwa ia adalah orang yg paling menyesal pernah mengenal diriku.

Ya meskipun aku tak tau apa dasarnya dia berucap begitu. Tapi aku banyak belajar darinya. Belajar bahwa jangan kaitkan cinta dengan ikatan emosional. Karena dengan begitu engkau akan selalu bergantung pada cinta tersebut dan akan berdampak buruk terhadap cintamu sendiri.

Kata Dr. Fahruddin Faiz, lebih baik mencintai seseorang yang tidak mencintai kita atau jangan pedulikan dia cinta atau tidak pada kita. Karena ketika dua orang saling mencintai, ia akan melahirkan keterikatan emosional yang menjadi sumbernya kesesakan dan kegalauan. Terikatlah hanya pada Allah Ta'ala saja.

Semakin dalam cinta, semakin sakit kita rasakan cinta itu. Sakit dalam mengalah terhadap ego, sakit dalam mengorbankan waktu, dan sakit-sakit lainnya yang hanya bisa dirasakan oleh si pecinta tersebut.

Tapi cinta tak harus bertemu (secara fisik). Justru cinta yang tak bertemu lah yang selalu menggebu-gebu dan selalu merindu. Layaknya cinta pada Sang Pemilik Cinta.

Darinya juga Aku belajar bahwa Aku harus lebih banyak belajar. Belajar tentang Cinta.

Contact Us

Phone :

+62 853 6010 6206

Address :

Jl. Sempurna Gg. Melati 39,
Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara 20371

Email :

m.rafifdifa@gmail.com